Pada era globalisasi
saat ini, perguruan tinggi adalah tempat dimana mahasiswa menimba ilmu dan
pengalaman sebagai bekal hidup mereka setelah lulus dari perguruan tinggi.
Namun banyak yang memahami bahwa di perguruan tinggi hanya tempat untuk menimba
ilmu saja. Tetapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat untuk
penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kompetensi dan penggabaran intelektual
agar mempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus sebagai tuntutan
perubahan serta memiliki rasa tanggung jawab. Mahasiswa memiliki tanggung jawab
yang besar dalam kemajuan suatu bangsa atau negara. Dimana perkembangan suatu
negara bisa dilihat dari seberapa jauh mahisiswa memiliki kreatifitasnya dalam
menciptakan bisnis maupun peluang baru bagi masyarakat sekitarnya. Tanggung
jawab merupakan sifat mendasar dalam diri seorang manusia. Setiap manusia
memiliki sifat tanggung jawab. Tanggung jawab akan semakin baik bila
kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Tanggung jawab pun akan selalu
ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan
diri dari kehidupan sekitar yang menuntut rasa kepedulian dan tanggung jawab.
Sedangkan jika orang tersebut memiliki sifat yang kurang baik maka ia akan
melalaikan tanggung jawabnya terhadap apapun dan orang tersebut disebut orang
yang tidak bertanggung jawab. Sehingga banyak perguruan tinggi yang hanya masih
berorientasi pada sebatas pencari kerja, belum mampu menciptakan peluang bisnis
untuk menciptakan lapangan pekerjaaan sendiri. Karenanya peran perguruan tinggi
harus ditingkatkan tidak hanya sebatas melahirkan sarjan apencari kerja, namun
harus mampu mencetak para sarjana pencipta kerja dan membuka peluang bisnis. Jiwa
mahasiswa yang memiliki sifat bertanggung jawab dan mampu membuka peluang
bisnis sangat diperlukan di negara seperti pada saat ini. Karena pada saat ini
negara kita masih jauh dengan negara-negara tetangga. Salah satu peluang untuk
mempercepat pertumbuhan wirausaha adalah melalui perguruan tinggi. Dengan semangat
tridharma perguruan tinggi diharapkan mampu melahirkan mahasiswa yang
bertanggung jawab dan memiliki jiwa bisnis muda yang handal yang dapat membuka
peluang bisnis sehingga tidak bergantung pada pemerintah maupun perusahaan
swasta.
Adapaun cara yang dapat
ditempuh oleh perguruan tinggi dalam meningkatkan pertumbuhan wirausaha atau
membangun jiwa enterprenuer dilingkungan mahasiswa adalah mewajibkan mata
kuliah kewirausahaan di setiap perguruan tinggi. Sehingga mata kuliah
kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa. Dengan menanamkan jiwa enterprenuer di kalangan mahasiswa, maka
permaslahan mahaisiswa yang selalu mengalami kesulitan mencari lapangan kerja
setelah lulus dari perguruan tinggi dapat teratasi. Karena lulusan yang
dihasilkan tidak hanya siap pakai, namun juga siap sebagai penyedia lapangan
kerja. Membangun jiwa enterpreneur dalam diri mahasiswa haruslah dimulai dari
kemauan sendiri yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif untuk mencapai suatu
tujuan dalam hidupnya. Banyak orang yang berhasil dan sukses karena memiliki
kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Ide bewirausaha akan menjadi peluang
apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus
menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati
peluang, menganalisis proses secara mendalam dan memperhitungkan resiko yang
mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang wirausaha harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa
baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses
atau teknik baru dan mengembangkan organisasi baru. Oleh karenanya maka seorang
wirausaha dalam diri mahasiswa harus memiliki ciri dalam dirinya, yaitu percaya
diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko,
berorientasi pada masa depan dan orisinil. Paradigma orientasi proses
pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi haruslah dirubah dari mnyediakan
input bagi pelaku usaha, menjadi penciptaan peluang kerja sendiri. Dengan kata
lain lembaga pendidikan haruslah merubah paradigma pemikirannya yang tadinya
hanya berfikir seorang mahasiswa ketika lulus mahasiswa harus mampu mencari
kerja, maka lembaga pendidikan atau perguruan tinggi seoptimal mungkin memberikan
proses pembelajaran efektif bagi terbukanya kesempatan bagi mahasiswanya untuk
menghasilkan produk keilmuannya dan menerapkannya sendiri dalam aktivitas
usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara mahasiswa sebagai hasil dari
suatu perguruan tinggi dengan jiwa enterpreneurship tidak bisa dipisahkan.
Model bisnis
tradisional dapat diklasifikasikan menurut bentuk, ukuran, tingkat,
modernitasnya dan lain-lain. Sehingga akan ditemukan berbagai jenis bisnis
tradisional. Model bisnis tradisional merupakan sebuah bentuk transaksi jual
beli yang secara langsung ada transaksi penjual dan pembeli secara langsung. Sedangkan
untuk model bisnis online merupakan konsep baru yang dapat digambarkan sebagai
proses jual beli barang jasa pada website atau internet atau proses jual beli
atau pertukaran produk jasa dan informasi melaluii jaringan informasi termasuk
internet. Perbedaan mendasar antara model bisnis tradisional dengan online
adalah:
Model bisnis
tradisional
a. Sulit
melaukan promosi dan akses pasar yang terbatas, karena keterbatasan waktu serta
tempat
b. Proses
transaksi harus dilakukan secara face too face artinya dimana antara penjual
dan pembeli harus melakukan transaksi secara langsung untuk menawarkan bisnis
maupun menerima penawaran bisnis
c. Pasar
kurang bersifat kompetitif
d. Semua
dokumen harus dicatat dalam kertas sebagai tanda bukti bisnis
e. Biaya
tinggi karena harus membangun lokasi untuk melakukan proses transaksi jual
beli.
f. Prosedur yang dilakukan masih dilakukan secara
manual
g. Membutuhkan
pekerja yang banyak
h. Membutuhkan
lokasi secara real artinya fisiknya harus ada dan jelas
Model bisnis online
a.
Akses pasar lebih mudah
b.
Bisa bersifat maya artinya dilakukan
melalui internet
c.
Dalam proses transaksi jual beli bisa
dilakukan secara kapan saja dan dimana saja
d.
Bersifat paperless artinya tidak
membutuhkan kertas dokumen yang banyak
e.
Negosisasi dan penawaran bersifat
standar
f.
Alur informasi yang dilakukan transparan
dan jelas
g.
Penilaiannya independent
Jika dibandingkan
antara model bisnis tradisional dengan model bisnis online memiliki beberapa
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dimana dari sisi bisnis akan lebih
menguntungkan dilakukan dengan cara bisnis secara online karena lebih mudah dan
tidak memubutuhkan waktu dan tempat yang khusus sehingga dari sisi biaya lebih
murah namun dari sisi transaksi tidak bisa mempromosikan barangnya secara
langsung. Sedangkan model bisnis tradisional harus membutuhkan waktu dan tempat
yang khusus dalam melakukan bisnis sehingga membutuhkan biaya yang lumayan
tidak murah.
Segementasi pasar merupakan
proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen
ke dalam beberapa segmen dimana masing-masing segmen cenderung bersifat homogen
dalam segala aspek. Beberapa pesan dalam pengiklanan di design untuk
berkomunikasi dengan orang-orang di suatu negara atau sebuah pasar. Pengiklanan
regional atau pan regional dibuat untuk audiens di berbagai pasar negara. Sehingga
global advertising dapat diartikan sebagai pesan yang seni, salinan, topik
utama, gambar, garis label dan elemen-elemen lainnya yang telang dikembangkan
pengeksperesiannya di seluruh dunia. Potensial untuk global advertising yang
efektif dapat pula meningkatkan pengharapan perusahaan dan menciptakan konsep
baru. Karena advertising selalu didesign dengan menambahkan nilai secara psikologis
pada sebuah produk atau merek. Dalam sebuah global advertising tidak pernah
lepas dari public relations dimana public relations merupakan keseluruhan
bentuk komunikasi yang terencana terlebih dahulu baik itu dari dalam maupun
diluar yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai
tujuan yang spesifik atas dasar adanya saling pengertian. Tujuan dari public
relations adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang
baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi
daripada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika berubah menjadi tidak
baik. Secara umum public relations bertujuan membangun kesadaran, membangun
kredibilitas, mendorong wiraniaga, mengurangi biaya promosi. Sehingga didalam
pemasaran suatu produk diperlukan sebuah global advertising untuk mempromosikan
barang maupun jasa yang dimiliki sehingga akan didapatkan pendapatan yang
maksimal. Karena dengan adanya global advertising bisa melakukan pemasaran
secara universial dan menyeluruh tanpa harus memperhatikan tempat dan waktu. Konsep
pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi yang lebih
efektif.
Perkembangan teknologi
informasi telah banyak menciptakan terobosan baru dari segala bidang. Dari setiap
terobosan tersebut telah banyak digunakan dan banyak manfaatnya bagi orang
banyak. Internet telah banyak merubah banyak hal, perubahan tersebut khususnya
didalam pemenuhan kebutuhan akan informasi dan sistem jaringan yang luas dan
mempermudah akses informasi secara cepat dan lebih fleksibel. Implementasi e-bisnis
yang sangat cocok bagi mahasiswa adalah usaha payment online. Dimana bisnis payment
online sangat mudah dan tidak memerlukan waktu dan tempat yang khsusus dan
sangat cocok bagi mahasiswa. Payment online sudah sangat berkembang dikalangan
mahasiswa khsusunya di daerah kabupaten lombok tengah dimana kabupaten lombok
tengah merupakan salah daerah yang ada di provinsi nusa tenggara barat yang
sedang tumbuh dan berkembang. Masyarakat di kabupaten lombok tengah sangat
membutuhkan sebuah pelayanan yang cepat dan mudah sehingga solusi yang tepat
adalah dengan melakukan bisnis payment online.
Mahasiwa sebagai
pahlawan devisa merupakan sangat tepat karena mahasiswa sebagai salah satu
penggerak perekonomian suatu negara. Seperti dikatakan diawal bahwa mahasiswa
merupakan tonggak penting suatu perguruan tinggi untuk menciptakan
wirausaha-wirausaha baru. Suatu negara yang memiliki wirausaha-wirausaha muda,
kreatif, dan inovatif bisa menggerak perekonomian suatu negara. Dengan banyaknya
perguruan tinggi yang menciptakan wirausaha-wirausah baru dari kalangan
mahasiswa maka secara otomatis perputaran perekonomian suatu wilayah maupun
suatu negara akan cepat. Dengan perputaran perekonomian yang cepat maka akan
mengalir devisa negara. Mahasiswa-mahasiswa menciptakan beberapa implementasi
e-bisnis yang tepat bagi mahasiswa maka akan menghasilkan devisa negara. Perkembangan
e-bisnis terkait dengan perkembangan teknologi informasi di suatu negara
membutuhkan sumber daya manusia yang tepat dan infrastruktur yang memadai,
mempersiapkan management perusahaan, menganalisis kesesuaian lingkungan
eksternal yang potensial, dan pengawasan proses implementasi dengan seksama. Jika
itu sudah disediakan oleh suatu negara maka proses pengembangan e-bisnis dari
kalangan perguruan tinggi yang mengasilkan mahasiswa yang bermutu dalam
berwirausaha. Sehingga dengan menghasilkan wirausaha yang bermutu dari kalangan
mahasiswa akan menghasilkan devisa negara yang banyak sehingga sangat tepat
jika dikatakan bahwa mahasiwa merupakan penghasil devisa bagi negara.